Terutama bila
laki-laki dan perempuan yang telah beranjak dewasa, diperlukan suatu
batasan-batasan yang harus dipahami. Seorang Muslim yang beriman tidak
mencintai selain karena Allah swt. Ia tidak mencintai kecuali apa yang dicintai
Allah swt dan Rasul-Nya. Begitupun bila ia membenci, ia tidak membenci kecuali
apa yang di benci Allah swt dan Rasul-Nya. Rasulullah saw bersabda, Allah dan
Rasul-Nya, dan membenci karena keduanya. Dalilnya ialah sabda Rasulullah saw,
“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena
Allah, dan menahan pemberian karena Allah, sungguh ía telah rnenyempurnakan
imannya.” (Diriwayatkan Abu Daud).
Adab pergaulan antara
laki-laki dan perempuan berguna agar kaum Muslim tidak tersesat di dunia.
Adab-adab tersebut antara lain:
- Menundukkan pandangan terhadap
lawan jenis
Allah berfirman:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
- Tidak berdua-duaan
Rasulullah saw bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari)
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar