About Me

Foto saya
Seorang insan yang selalu berusaha menuju kesempurnaan dunia dan akhirat...

Sabtu, 31 Desember 2011

Melati Karangan

Malam ini coret-coret ditemani Melati Karangan

 Melati Karangan
Karya : Alm. Nungcik Alidin

Melati karangan
Sunting aisan gadis palembang
Ai bagus nian
Rambut disuri bergelung malam
Berambut panjang
Itu tandonyo asli Palembang
Ai cantik nian
Tingkah lakunyo alep dan sopan
Kalu bejalan… tando gadisnyo memake subang
Ai belenggang nian,
tando tuonyo baju kurung,
betudung selendang

Minggu, 18 Desember 2011

Gundahku


Ya Allah………..
Jodoh, maut, rezeki semuanya Engkaulah yang mengaturnya. Kami sebagai hamba akan menerima dengan lapang dada.
Awalnya aku hanya menilai pernikahan itu dari luarnya saja, terlihat bahagia apalagi oleh pasangan yang masih baru-baru menikah. Tapi seiring berjalannya waktu aku mulai paham seperti apa pernikahan itu, aku banyak mengambil pelajaran dari orang-orang disekitarku….ada yang bahagia ada pula yang berakhir dengan perceraian.
Ada rasa takut yang menghantui apa aku akan bisa menjalani sebuah pernikahan ada pula keinginan kuat untuk menjalaninya. Semua teman-teman dekatku sudah menikah bahkan sudah punya anak. 
Aku tidak ingin pernikahan adalah tempat pelarian dari semua masalahku…. Aku memang ingin mencari teman sejati yang mampu membimbingku dikala rapuh, membuat tertawa dikala sedih, memberikan ide-ide cemerlang dikala tidak kutemukan solusi cantik, dsb. Kapankah aku bisa menjalaninya? Wallahu….
Pernikahan yang dilandasi cinta karena Alloh sungguh indah kekal hingga ke syurga. Subhanallah.


Selasa, 13 Desember 2011

Balasan surat untuk seorang SAHABAT

Sunyi kamar ini, untuk kesekian kalinya kembali ku baca surat cinta darimu. Sungguh, membacanya tidak pernah membuatku merasa bosan bahkan ghirohku semakin bertambah. Suratmu membangkitkan semangat dakwahku, semangat untuk melanjutkan hidup untuk masa depan karena perjuangan kita masih sangat panjang hingga kelak kita beristirahat di Jannah-Nya, amin. Doaku semoga kita senantiasa istiqomah.
Aku sangat  terharu membaca kalimatmu yang tertulis disurat, Kau adalah teman terbaik yang pernah aku miliki, sahabat terkarib yang pernah aku punyai, saudara terdekat yang pernah mewarnai hidupku dan memberikan berjuta warna cinta yang takkan dapat terlukis oleh pelukis manapun….  Walau aku juga sadar, mungkin aku teman terburuk yang pernah kau temui, sahabat terjahat yang pernah kau jumpai, saudara terbejat yang pernah menghantui hari-harimu, namun aku tetap berharap file namaku takkan kau hapuskan dari memori hatimu.”
Sungguh... Aku tidak pernah menyangka bahwa aku seistimewa ini bagimu, aku merasa bersalah karena pernah mengabaikanmu, aku pernah membuatmu berdiam diri seminggu lebih, aku membuat senyum dan candamu itu hilang hingga kamar kos kita seperti dinginnya kuburan dan mungkin banyak lagi hal-hal yang membuatmu kecewa akan diriku… Maafkan aku… Ingatlah satu hal aku tidak akan pernah bisa melupakan saudara baik sepertimu.
Ingatkah kau saat kita akan dipisahkan di tahun pertama, saat semua teman-teman kita berangsur meninggalkan kita, hanya kita yang tertinggal dan saat itu juga kau ditawari untuk pergi juga meninggalkanku. Sungguh perasaanku saat itu sangat kacau, adegan seperti film india yang penuh air mata pun terjadi di malam itu, dipojok ruang tamu berkumpul adik-adik menyaksikan perpisahan kita dengan mata mengembun. Kalau aku ingat itu sungguh aku malu, cengengnya aku saat itu.
Keinginanku berjumpa denganmu begitu besar tapi aku selalu menahannya, aku harus bersabar sampai waktu kembali mempertemukan kita. Aku sangat membutuhkan perhatianmu teman, aku membutuhkan kata-kata bijakmu seperti saat kita duduk berdua ditangga belakang kosku waktu aku mengeluarkan semua keluh kesahku. Air mata ini selalu menitik setiap kali kurangkai kata-kata di keyboard laptopku.
Aku selalu berdoa moga ukhuwah kita kekal hingga ke Jannahnya dan kita bisa bertemu dengan Rasul junjungan kita, Para Bunda-bunda mulia, Para Sahabat Rasul tercinta. Membayangkan bercengkrama akrab dengan mereka, merasakan ukhuwah yang mereka bina dengan indahnya, Subhanallah. Moga engkau selalu bahagia disana sahabatku, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan juga keluargamu, amin.
Palembang, 30 Mei 2011


Senin, 12 Desember 2011

Pesan singkat seorang ukhti


   Pesan singkat dari seorang ukhty dalam lingkaranku terdahulu yang kubaca saat kaki melangkah jauh meninggalkan kota bertuah itu membuatku terharu:

“Aku mengenalmu tanpa sengaja,
Mencoba akrab denganmu,
Menjalin persahabatan yang indah,
Saling melengkapi satu sama lain,
Bersatu dalam ikatan persaudaraan,
Kelak…
Suatu saat jika kita sudah punya kehidupan masing-masing,
Aku akan ceritakan pada dunia bahwa aku bahagia punya sahabat sepertimu!!”
*Luv u coz Allah*

   Tak henti air mataku mengalir saat  bus yang aku tumpangi semakin lama semakin menjauh meninggalkan semua kenangan indah yang hampir lima tahun aku rajut. Sungguh indah nian islam mengajarkan tentang persaudaraan. 
Pekanbaru, Desember 2010
 
   Teringat saat pertama kali aku datang untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa baru. Seorang kakak berjilbab panjang yang sangat anggun yang hanya aku kenal melalu telpon seluler dengan senang hati membantuku untuk mencarikan tempat tinggal selama aku kuliah dsana. Singkat cerita akhirnya kami satu kos dan satu kamar, dari beliaulah aku belajar arti sebuah persaudaraan dan memberi dengan keikhlasan, bagaimana memperlakukan saudara tanpa menyakiti perasaannya…. Beliau memperlakukan aku layaknya adik sendiri… sungguh tak sering aku mengecewakannya tapi beliau sangat sabar menghadapi aku. Aku ingat saat beliau menegurku karena saat itu aku  jarang tilawah karena hal sepele, Al-Quranku tertinggal dikampung halaman…. Beliau mengingatkanku untuk selalu membaca Al-Quran karena Al-Quran adalah segalanya. Sampai akhirnya aku paling rajin membacanya.
   Ukhuwah memang sangat indah jika kita memahami makna yang terdapat didalamnya.
Saling melengkapi dalam kekurangan, saling menutupi dalam cela, saling berbagi dalam suka dan duka, dan tidak pernah punya rasa untuk menyakiti.



Minggu, 11 Desember 2011

Krakas Kukus

Buatan Sahabatku (Kak Zilla)
Ini adalah resep andalan setiap hari raya di rumahku, selain mudah membuatnya dan bahannya pun mudah didapat kue ini sangat mirip dengan brownies kukus, rasanya juga tidak kalah enaknya dengan brownies kukus. Sungguh aku adalah penyuka brownies kukus tapi setelah bertemu resep ini maka aku adalah penyuka krakas kukus,hehe...
Resep ini aku dapatkan dari salah seorang teman kerja ibuku, saat itu ibu membawa pulang ke rumah kue yang diberi oleh teman beliau, karena enak makanya aku yang memang gemar membuat kue minta dibagi resepnya. 
Suatu ketika aku berkenalan dengan seorang sahabat jauh yang berada di negeri jiran. Tak disangka-sangka hobi kami sama yaitu memasak,haha... kami pun mulai berbagi resep andalan, kebetulan sekali saat itu aku sedang membuat kue krakas kukus ini. Bahan-bahan yang sangat mudah dicari di negeri ini ternyata tidak demikian di negeri sahabatku, maka kami pun saling berbagi info bagamana alternatif jika bahan ini diganti ini tanpa mengurangi sedikitpun ciri khasnya, begitu seterusnya.... bisa dibilang rencana eksperimenlah,haha...
Setelah fix akhirnya sahabatku ini berhasil membuat krakas kukus ala negeri jiran.... cihuyyyy sampai juga resepku kesana ^_^ kalau melihat dari tekstur tidak jauh beda hanya saja aku tidak bisa mencicipi bagaimana rasanya krakas kukus buatan sahabatku... (aku pikir sangatlah enak, yummi).


Krakas Kukus
Resep Krakas Kukus

Bahan:
-          Telur 6 butir (2putih telur di pisah)
-          Gula 250 gram
-          Ovalet 1 sendok teh
-          Coklat bubuk van houten 25 gram
-          Mentega blue band 100 gram (dicairkan)
-          Tepung terigu 100 gram

Cara membuat:
-          Telur, gula dan ovalet dikocok hingga mengembang
-          Masukkan perlahan coklat bubuk dan terigu yg sudah dicampur menjadi satu, aduk rata
-          Masukkan mentega yg sudah dicairkan kedalam adonan, aduk hingga rata
-          Masukkan dalam Loyang kemudian kukus selama 25 menit (penutup kukusan jgn dibuka selama kue dimasak)
-          Angkat dan dinginkan kemudian beri cream diatasnya tambahkan keju parut atau coklat ceres.
-          Siap disajikan.

Nb: Buat Kak Zilla terima kasih sudah menginspirasiku untuk lebih kreatif lagi :)