About Me

Foto saya
Seorang insan yang selalu berusaha menuju kesempurnaan dunia dan akhirat...

Selasa, 13 Desember 2011

Balasan surat untuk seorang SAHABAT

Sunyi kamar ini, untuk kesekian kalinya kembali ku baca surat cinta darimu. Sungguh, membacanya tidak pernah membuatku merasa bosan bahkan ghirohku semakin bertambah. Suratmu membangkitkan semangat dakwahku, semangat untuk melanjutkan hidup untuk masa depan karena perjuangan kita masih sangat panjang hingga kelak kita beristirahat di Jannah-Nya, amin. Doaku semoga kita senantiasa istiqomah.
Aku sangat  terharu membaca kalimatmu yang tertulis disurat, Kau adalah teman terbaik yang pernah aku miliki, sahabat terkarib yang pernah aku punyai, saudara terdekat yang pernah mewarnai hidupku dan memberikan berjuta warna cinta yang takkan dapat terlukis oleh pelukis manapun….  Walau aku juga sadar, mungkin aku teman terburuk yang pernah kau temui, sahabat terjahat yang pernah kau jumpai, saudara terbejat yang pernah menghantui hari-harimu, namun aku tetap berharap file namaku takkan kau hapuskan dari memori hatimu.”
Sungguh... Aku tidak pernah menyangka bahwa aku seistimewa ini bagimu, aku merasa bersalah karena pernah mengabaikanmu, aku pernah membuatmu berdiam diri seminggu lebih, aku membuat senyum dan candamu itu hilang hingga kamar kos kita seperti dinginnya kuburan dan mungkin banyak lagi hal-hal yang membuatmu kecewa akan diriku… Maafkan aku… Ingatlah satu hal aku tidak akan pernah bisa melupakan saudara baik sepertimu.
Ingatkah kau saat kita akan dipisahkan di tahun pertama, saat semua teman-teman kita berangsur meninggalkan kita, hanya kita yang tertinggal dan saat itu juga kau ditawari untuk pergi juga meninggalkanku. Sungguh perasaanku saat itu sangat kacau, adegan seperti film india yang penuh air mata pun terjadi di malam itu, dipojok ruang tamu berkumpul adik-adik menyaksikan perpisahan kita dengan mata mengembun. Kalau aku ingat itu sungguh aku malu, cengengnya aku saat itu.
Keinginanku berjumpa denganmu begitu besar tapi aku selalu menahannya, aku harus bersabar sampai waktu kembali mempertemukan kita. Aku sangat membutuhkan perhatianmu teman, aku membutuhkan kata-kata bijakmu seperti saat kita duduk berdua ditangga belakang kosku waktu aku mengeluarkan semua keluh kesahku. Air mata ini selalu menitik setiap kali kurangkai kata-kata di keyboard laptopku.
Aku selalu berdoa moga ukhuwah kita kekal hingga ke Jannahnya dan kita bisa bertemu dengan Rasul junjungan kita, Para Bunda-bunda mulia, Para Sahabat Rasul tercinta. Membayangkan bercengkrama akrab dengan mereka, merasakan ukhuwah yang mereka bina dengan indahnya, Subhanallah. Moga engkau selalu bahagia disana sahabatku, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan juga keluargamu, amin.
Palembang, 30 Mei 2011


2 komentar:

Anonim mengatakan...

so sweeeeeeeeeeeeettttttttttttttt.... aq jadi terharu dan ingin rasanya kembali ke masa-masa paling produktif dalam kebaikan ...... hiks..hiks...

Putri Biru mengatakan...

Ayo ntii jangan kita lewatkan sisa hidup kita tanpa berbuat kebaikan, dimana kita sekarang, dimana amanah kita sekarang, dimana kita mencari penghidupan, niatkan semua karena Allah dan berkarya selalu untuk umat.
Kapan kita reunian lagi yaaa.... Aku juga merindukan saat2 itu...